BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis regresi
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel terikat Y dengan
satu atau lebih variable bebas
(Nachrowi,2008:15) .Hubungan fungsional antara
variabel terikat dan variabel tersebut dijelaskan dalam sebuah kurva yang
dinamakan kurva regresi. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan kurva regresi ada dua jenis,yaitu pendekatan
statistika parametrik dan pendekatan statistika nonparametrik. Selain digunakan
untuk mengetahui bentuk hubungan antar variabel,analisis regresi juga dapat
digunakan untuk peramalan (Hardle,1990:4).

Pendekatan
statistika parametrik digunakan jika asumsi sebaran data membentuk pola
tertentu,misal berbentuk linier,kuadratik,kubik dan lain-lain. Asumsi tersebut
didasarkan atas teori dan informasi yang spesifik dan kuantitatif dari peneliti mengenai bentuk fungsinya
ataupun dari pengetahuan masa lalu.Jika asumsi pada kurva regresi dengan
peendekatan statistik parametrik tidak dipenuhi,maka kurva regresi diduga
menggunakan pendekatan statistik nonparametrik. Metode ini tidak bergantung pada asumsi-asumsi
tertentu,seperti kenormalan suatu data,varians yang sama dan galat yang tidak
berkorelasi.
Analisis regresi
linier adalah metode statistika yang dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antara variabel terikat dan variabel
bebas pada data yang diamati. Jika
hubungan antara variabel terikat Y dan variabel bebas X adalah linier dan hanya
terdapat satu variabel bebas X,maka akan diperoleh persamaan regresi linier
sederhana (Simple Linear Regression).
Sedangkan jika hubungan antara variabel terikat Y dan variabel bebas X adalah linear
dan terdapat lebih dari satu variabel bebas (
),maka
persamaan regresinya disebut persamaan regresi linier berganda(Multiple Linear Regression). Dalam kasus
parametrik,penaksiran parameter dari persamaan regresi linier sederhana tersebut
biasanya diselesaikan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Penaksiran
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil harus memenuhi asumsi-asumsi sebagai
berikut:

a.
Homoskedastisitas
artinya varians dari nilai galat adalah konstan (sama) untuk semua nilai dari
variabel bebas X.
b.
Nonaukorelasi
berarti nilai galat setiap pengamatan pada setiap variabel bebas X bersifat
bebas.
c.
Nonmultikolinearitas
berarti tidak terdapat hubungan linear antara variabel bebas yang satu dengan
variabel bebas yang lain dalam model regresi.
d.
Galat berdistribusi normal dengan
rata-rata (mean) nol dan varians
tertentu.
e.
Linearitas artinya bentuk hubungan
antara variabel bebas X dan variabel terikat Y adalah linear.
Jika
model regresi linier memenuhi asumsi-asumsi diatas,maka penaksiran yang
diperoleh dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square) dapat dikatakan telah sahih
(benar,dapat diterima). Tetapi jika salah satu dari asumsi-asumsi tersebut
tidak dipenuhi,maka penaksiran dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary
Least Square) akan menghasilkan kesimpulan yang bias sehingga metode tersebut
tidak dapat digunakan untuk menaksir parameter-parameter dalam persamaan
regresi linier.
Dalam
kenyataannya,data yang diperoleh dari hasil penelitian tidak selalu mengikuti
distribusi normal. Hal ini bisa disebabkan karena jumlah data sampel yang di
dapat tidak cukup banyak sehingga tidak memenuhi distribusi normal. Tidak hanya
itu,kesulitan pengukuran secara kuantitatif
menyebabkan banyak pengukuran data dilakukan secara kualitatif sehingga
skala datanya adalah biner,ordinal atau nominal.
Salah satu
asumsI-asumsi yang harus dipenuhi dalam metode kuadrat terkecil adalah
kenormalan dari galat,yaitu galat berdistribusi normal dengan rara-rata nol dan
varians tertentu. Jika asumsi kenormalan
tersebut tidak dipenuhi,maka dapat digunakan metode nonparametrik,karena metode
nonparametrik tidak mengharuskan data berdistribusi normal. Metode
nonparametrik sering juga disebut uji distribusi bebas (Distribution Free Test),dan istilah tersebut terlihat bahwa
statistika nonparametrik merupakan metode statistika yang dapat ddigunakan
dengan mengabaikan segala asumsi yang melandasi metode statistika parametrik. Terdapat
beberapa metode nonparametrik yang dapat digunakan untuk mencocokkan garis
regresi linear dengan data sampel yang teramati adalah metode Iterative
Brown-Mood dan Metode Theil.(Daniel,1989:437).
Dalam penelitian
akan dijelaskan bagaimana prosedur analisis regresi linear sederhana
nonparametrik dengan metode Theil. Misalkan ada
n pasangan data pengamatan yaitu
dengan persamaan regresi linear sederhana yaitu:


Dengan
adalah
koefisien intercept (titik potong),
adalah
koefisien slope (kemiringan) dari
garis tersebut,
adalah variabel bebas dan
adalah variabel terikat. Metode Theil menaksir
koefisien slope (kemiringan) garis
regresi dengan median kemiringan dari seluruh pasangan garis dari titik-titik
variabel X dan Y,dengan nilai
harus berbeda.





Berdasarkan latar belakang
inilah,maka penulis melakukan penelitian dengan
judul “Kajian Analisis Regresi Linear Sederhana
Nonparametrik dengan Metode Theil”
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
model Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan Metode Theil
2. Bagaimana
cara menguji keberartian koefisien slope
dengan
menggunakan Metode Theil

3.
Bagaimana
cara menghitung koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan Metode Theil
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam analisis
statistik nonparametrik sangat banyak Metode yang dapat digunakan dalam uji-uji
asosiasi,korelasi dan dependensi.Oleh karena itu,dalam penelitian ini dibatasi
pada penggunaan koefisien korelasi Rho Sperman dan Tau Kendall.
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.Tujuan
Yang menjadi
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)
Mengetahui
model regresi linear sederhana dengan menggunakan Metode Theil.
2)
Mengetahui
cara menguji keberartian koefisien slope
dengan
menggunakan Metode Theil.

3)
Mengetahui
cara menghitung koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan Metode Theil.
2. Manfaat
Adapun
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini addalah sebagai berikut:
1)
Memberikan informasi tambahan bagi
mahasiswa mengenai kajian Analisis Regresi Linier Sederhana Nonparametrik
dengan Metode Theil.
2)
Menambah perbendaharaan ilmu dan materi
mengenai kajian Analisis Regresi Linier Sederhana Nonparametrik dengan Metode
Theil di Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana.
3)
Sebagai salah satu syarat yang harus di
penuhi oleh penulis untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Matematika
Fakultas Sains danTeknik Universitas Nusa Cendana.
1.5 Sistematika Penulisan
1.
Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan hal yang
melatarbelakangi penelitian dan permasalahan yang akan diselesaikan dalam
penelitian.Terdapat materi yang menarik terkait dengan bidang statistik yang
akan dikaji dalam bentuk tulisan yaitu mengenai kajian Analisis Regresi Linear
Sederhana Nonparametrik dengan Metode Theil. Dengan melakukan telaah pustaka
dari berbagai referensi yang ada dan dengan bimbingan dari dosen yang
membidangi masalah tersebut membuahkan gagasan untuk melakukan penelitian ini.
2. Landasan Teori
Bab ini mengemukakan teori dan
argumentasi yang berkaitan dengan kajian teori Analisis Regresi Linier
Sederhana Nonparametrik dengan Metode Theil.Berdasarkan referensi yang ada,dilakukan
pembangunan konsep melalui proses penggunaan model matematika yang telah ada
dan memberikan dasar teori untuk pemecahan masalah.
3. Metode Kajian
Desain kajian,prosedur kajian serta hasil yang
diharapkan dari proses pengkajian Analisis Regresi Linier Sederhana
Nonparametrik dengan Metode Theil merupakan hal-hal yang dikemukakan dalam bab
ini. Dengan metode studi pustaka,dilakukan prosedur kajian yang didahului
dengan memaparkan definisi dari konsep dasar analisis regresi dan selanjutnya
memberikan kesimpulan atas kajian analisis regresi linear sederhana
nonparametrik dengan metode Theil.
BAB
11
LANDASAN
TEORI
2.1 Matriks
2.1.1 Definisi
Matriks
adalah suatu himpunan angka,variabel atau parameter dalam bentuk suatu persegi
panjang,yang tersusun di dalam baris dan kolom. Pada umumnya,matriks
dinotasikan dengan huruf besar sedangkan elemen-elemennya dengan huruf
kecil,sebagai berikut:


Dimana: A =
matriks A






Jenis-jenis
matriks,sebagai berikut:
1.
Matriks Diagonal
Adalah
suatu matriks bujursangkar yang semua elemen di luar elemen diagonal utama sama
dengan nol,dan paling tidak satu elemen pada diagonal utamanya tidak sama
dengan nol.
2.
Matriks Identitas
Adalah
suatu matriks bujursangkar yang elemen-elemen di luar diagonal utamanya sama
dengan nol,dan semua elemen pada diagonal utama sama dengan satu.Matriks
identitas yang berordo
biasanya diberi
symbol
.


3.
Matriks Segitiga Atas
Adalah
matriks bujursangkar yang elemen-elemen di bawah diagonal utama bernilai
nol.Elemen-elemen pada segitiga atasnya tidak sama dengan nol dan paling tidak
satu elemen pada diagonal utama tidak sama dengan nol.
4.
Matriks Segitiga Bawah
Adalah
matriks bujursangkar yang elemen-elemen di atas diagonal utama bernilai
nol.Elemen-elemen pada segitiga bawahnya tidak sama dengan nol dan paling tidak
satu elemen pada diagonal utama tidak sama dengan nol.
5.
Matriks Nol
Adalah
suatu matriks yang semua elemennya bernilai nol.Matriks ini biasanya diberi
symbol O dan bentuknya tidak selalu bujursangkar.
6.
Matriks Baris
Adalah
matriks yang hanya terdiri dari satu baris.Matriks ini sering disebut dengan
vektor baris.
7.
Matriks Kolom
Adalah
matriks yang hanya terdiri dari satu kolom.Matriks ini sering disebut dengan
vektor kolom.
8.
Matriks Simetris
Adalah
suatu matriks bujursangkar yang memiliki
,sehingga transposenya sama dengan matriks semula.

2.1.2
Tranpose suatu Matriks
Transpose suatu matriks adalah
merubah ordo suatu matriks dari
menjadi
. Jika
atau
adalah
transpose dari matriks
,maka baris pada matriks
menjadi kolom
pada matriks
dan sebaliknya kolom pada matriks
menjadi baris
pada matriks
.









2.1.3 Determinan
Determinan adalah suatu skalar
(angka) yang diperoleh dari suatu matriks bujursangkar melalui operasi
khusus.Disebut operasi khusus karena dalam proses penurunan determinan
dilakukan perkalian-perkalian.Determinan dinotasikan dengan tanda
.

2.1.4 Invers
Matriks
Invers matriks sering disebut dengan
matriks kebalikan.Biasanya dituliskan sebagai berikut: jika
adalah suatu
matriks bujursangkar maka
merupakan
invers matriksnya.


2.2
Permutasi dan Kombinasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering menghadapi masalah pengaturan suatu objek yang terdiri dari beberapa
unsur,baik yang disusun dengan mempertimbangkan urutan sesuai dengan posisi
yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan.Dalam Matematika,penyusunan objek
yang terdiri dari beberapa unsur dengan mempertimbangkan urutan disebut permutasi,sedangkan yang tidak mempertimbangkan
urutan disebut kombinasi.
2.2.1
Permutasi
Definisi
2.2.1.1: Permutasi dari
unsur yang berbeda
adalah pengurutan dari
unsur
tersebut.



Teorema
2.2.1.1: Terdapat
! Permutasi
dari
unsur yang berbeda.


Bukti: Asumsikan bahwa permutasi dari
unsur yang berbeda merupakan aktifitas yang terdiri dari
langkah yang berurutan.Langkah pertama adalah
memilih unsur pertama yang bisa
dilakukan dengan
cara.Langkah kedua adalah memilih unsur kedua
yang bias dilakukan dengan
cara karena unsur pertama sudah
terpilih.Langkah tersebut dilanjutkan sampai pada langkah ke-
yang bisa dilakukan dengan 1 cara.Berdasarkan
prinsip perkalian,diperoleh






Permutasi dari
unsur yang berbeda.

Contoh 2.2.1.1: Berapa banyak permutasi dari huruf ABCDEF jika subuntai ABC harus
selalu muncul bersama?
Penyelesaian: Karena subuntai ABC harus selalu muncul bersama,maka subuntai ABC bisa dinyatakan sebagai satu unsur.Dengan
demikian terdapat 4 unsur yang dipermutasikan,sehingga banyaknya permutasi
adalah 

Definisi 2.2.1.2: Permutasi-
dari
unsur yang berbeda
adalah pengurutan dari sub-himpunan dengan
anggota dari himpunan
.Banyaknya
permutasi-
dari
unsur yang berbeda dinotasikan dengan
.








Teorema 2.2.1.2: Banyaknya permutasi-
dari
unsur yang berbeda adalah:



Bukti: Asumsikan bahwa permutasi-
dari
unsur yang berbeda merupakan aktifitas yang
terdiri dari
langkah yang
berurutan.Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan
dengan
cara.Langkah
kedua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan
cara karena unsur pertama sudah terpilih.
Langkah tersebut dilanjutkan sampai pada langkah ke-
yang bisa
dilakukan dengan
cara.Berdasarkan prinsip perkalian,diperoleh:








Jadi 

2.2.2
Kombinasi
Definisi 2.2.2.1:
Kombinasi-
dari
unsur yang berbeda
adalah seleksi tak terurut
anggota dari himpunan
(sub-himpunan dangan
unsur).Banyaknya kombinasi-
dari
unsur yang
berbeda dinotasikan dengan
atau
.










Teorema
2.2.2.1: Banyaknya
kombinasi-
dari
unsur yang berbeda adalah:



Bukti: Pembuktian dilakukan dengan menghitung permutasi dari
unsur yang berbeda dengan cara sebagai
berikut.

a.
Langkah
pertama adalah menghitung kombinasi-
dari
,yaitu
.



b.
Langkah
kedua adalah mengurutkan
unsur
teersebut,yaitu
.


Dengan demikian,

Contoh
2.2.2.1: Berapa banyak
cara sebuah panitia yang terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari 6 orang.
Penyelesaian: karena panitia yang terdiri dari 4 orang merupakan
susunan yang tidak terurut,maka masalah ini merupakan kombinasi-4 dari 6 unsur
yang tersedia.sehingga dengan menggunakan teorema 2.2.2.1 dimana
dan
,diperoleh 



Jadi terdapat 15 cara untuk membentuk sebuah panitia yang
terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari 6
orang.
2.3
Tinjauan
Statistika
2.3.1 Rata-rata
dan Variansi Distribusi Normal
Distribusi peluang kontinu yang terpenting dalam seluruh
bidang statistika adalah distribusi
normal.Grafiknya disebut kurva normal,berbentuk
lonceng.Suatu peubah acak kontinu
yang
distribusinya berbentuk lonceng disebut peubah acak normal.Persamaan matematika
distribusi peluang peubah normal kontinu bergantung pada dua parameter yaitu
(rata-rata)
dan
(simpangan
baku).jadi fungsi padat
dinyatakan
dengan
.





Definisi
2.3.1.1: Fungsi padat
peubah acak normal
,dengan
rata-rata
dan variansi
,ialah:





Menghitung
rataan distribusi normal,dapat ditulis:

Dengan
mengganti
dapat
,diperoleh:



Variansi distribusi normal diberikan oleh:

Dengan
mengganti
dapat
,diperoleh:



Integralkan
menurut bagian dengan
dan
,sehingga
dan
diperoleh:





2.3.2 Distribusi
Kumulatif dari Fungsi Normal
Distribusi normal adalah contoh dari distribusi variabel
acak yang kontinu.Dalam kenyataan ada banyak distribusi normal yang
berbeda-beda.Distribusi normal dapat diidentifikasi dengan rata-rata (mean) dan
variansi (deviasi standar). Mean diletakkan pada puncak distribusi.Variansi
menentukan bentuk dari distribusi apakah tersebar atau terkonsentrasikan dekat
puncak.Distribusi kumulatif
suatu peubah acak normal X dengan rata-rata
dan variansi
dapat dinyatakan oleh:




2.3.3
Variansi
Sampel
Variansi
merupakan salah satu ukuran sebaran yang sering digunakan dalam berbagai
analisis statistika.Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari
variansi.Secara umum variansi dapat dirumuskan sebagai:
Jika
kita memiliki
observasi yaitu
dan diketahui
adalah rata-rata sample yang dimiliki,maka variansi
dapat dihitung sebagai berikut:




Sedangkan
untuk populasi,variansi dihitung sebagai berikut:

Sedangkan
untuk standar deviasi,dapat dihitung sebagaiberikut

2.4 Analisis Regresi
2.4.1
Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi
yang melibatkan hubungan antara satu variabel respon (tidak bebas) dengan satu
variabel prediktor (bebas) diistilahkan dengan regresi linier sederhana, dengan
model persamaan:

Dimana intercept
dan slope
merupakan
parameter yang tidak diketahui nilainya,sedangkan
adalah error
random dengan rata – rata nol dan varians
.




Misalkan ada n pasangan
observasi, katakan
dengan y merupakan
variabel tidak bebasnya atau variabel respon yang berhubungan dengan n variabel
bebas diukur dengan errornya dapat diabaikan sehingga nilai harapan y untuk
masing – masing x adalah:


Dimana koefisien regresi yaitu
intercept
dan slope
tidak
diketahui. Metode least square(metode kuadrat terkecil) bertujuan untuk mengestimasi
parameter
dan
yang menjadikan
jumlah kuadrat error, yaitu
sekecil
mungkin.Dengan metode kuadrat terkecil estimasi untuk
dan
dinyatakan
dengan
dan
.Prosedur metode kuadrat terkecil adalah sebagai
berikut :









i.
Membentuk
sebagai fungsi
dan
,



L =
= 


ii.
Mendiferensialkan L terhadap β0
dan β1, kemudian hasil
diferensialnya, yaitu
dan
disamakan
dengan 0.










Persamaan
dan
dinamakan persamaan normal.


iii.
Menghitung
dan
berdasarkan dua
persamaan yang terbentuk. Dari persamaan didapatkan formula
,




Formula
ini kemudian
disubstitusikan ke persamaan 




Dari
persamaan (3) selanjutnya menghitung taksiran simpangan baku penaksir koefisien regresi yang merupakan akar
variansi penaksir koefisien regresi,sehingga taksiran simpangan baku merupakan akar
taksiran variansi.Formula
terdiri dari
variabel fixed yaitu
dan variabel random
, sedangkan yang mempunyai variansi hanyalah variabel
random. Untuk itu formula
diupayakan agar
antara
dan
jelas dan mudah
bentuk hubungannya, dan yang akan diolah hanyalah pembilang, karena pembilanglah
yang memuat
.








Formula variansi
diperoleh sebagai berikut :









Penaksir Simpangan
Baku (
) = 


Formula variansi
diperoleh sebagai berikut :



Var(
) = 


=




Setelah
kedua suku disamakan penyebutnya,maka penaksir var(
) diperoleh sebagai berikut :



Penaksir
simpangan baku
(
) =
Untuk menghitung estimasi dari
,maka Jumlah kuadrat galat dapat
ditulis sebagai berikut: 







Oleh karena itu
adalah
estimator tidak bias untuk
.


2.4.2
Pengujian Hipotesis dalam Regresi Linier
Sederhana
2.4.2.1 Penggunaan Uji t
Model regresi yang baik diperoleh akan diperiksa setelah
variabel respon
ditransformasikan
sesuai dengan model transformasi. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian
hipotesis.Jika pada percobaan akan dilakukan pengujian terhadap
yang sama dengan sebuah konstanta misalkan
, maka pada
umumnya hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut:





Dan akan diduga alternatifnya dua arah, maka satistik uji
yang digunakan pada pengujian hipotesis ini adalah:

Kaidah pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis
ini adalah sebagai berikut:
ditolak jika
. Dalam hal lain terima
.



Dengan cara yang sama dapat juga digunakan untuk menguji intercept
, dan hipotesisnya adalah sebagai berikut:



Statistik
ujinya adalah:

Kaidah
pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut:



Nilai
dapat diperoleh dari tabel t dengan
menggunakan
dengan derajat kebebasan (n-2).


Untuk
kasus yang sangat penting,jika:

Hipotesis ini berkaitan dengan signifikansi dari
regresi.Kegagalan untuk menolak
adalah ekuivalen dengan menyimpulkan tidak
ada hubungan antara
dan
.



2.4.2.2 Pendekatan Analisis Varians Untuk Menguji
Signifikansi dari Regresi
Metode
analisis varians dapat digunakan untuk menguji signifikansi dari
regresi.Prosedur ini membagi variansi total pada variable respons kepada
komponen-komponen yang sangat bermakna sebagai basis dari tes.Pembagian itu
sebagai berikut:

Kedua komponen pada ruas kanan
berturut-turut mengukur jumlah variasi dalam
dihitung terhadap garis regresi dan variasi residual
yang tidak dapat dijelaskan oleh garis regresi,dinamakan
jumlah kuadrat galat (error sum of
squares) dan




Dimana
dinamakan jumlah kuadrat koreksi total dalam
.Hubungannya adalah
dan karena
,maka jumlah kuadrat regresi dapat ditulis:





Jika
hipotesis
benar,maka
statistik uji:


Berdistibusi
dan tolak
jika
.Prosedur tes
dapat disusun dalam suatu tabel analisis
varians seperti pada table berikut.



Tabel.Analisa Varians
untuk Menguji Signifikansi dari Regresi
Sumber Variansi
|
Jumlah Kuadrat
|
Derajat Bebas
|
Rataann Jumlah Kuadrat
|
F
|
Regresi
|
![]() |
1
|
![]() |
![]() |
Galat
|
![]() |
n-2
|
![]() |
|
Total
|
![]() |
n-1
|
|
|
Jadi
pengujian dengan menggunakan uji t ekivalen dengan pengujian dengan menggunakan uji F.Akan tetapi uji t lebih
fleksibel yaitu dapat memungkinkan untuk menguji hipotesis alternative satu
sisi di banding uji F yang hanya memungkin uji dua sisi untuk hipotesis
alternative.
2.4.3
Interval Kepercayaan dalam Regresi
Linear Sederhana
2.4.3.1
Interval Kepercayaan untuk Slope dan Intercept
Definisi 2.4.3.1.1:Suatu interval kepercayaan tingkat 100(1-α)% untuk slope
pada regresi
linier sederhana adalah:


Sedangkan interval kepercayaan tingkat
100(1-α)% untuk intercept
adalah:


2.4.3.2
Interval Kepercayaan Untuk Rataan
Respons
Suatu interval kepercayaan dapat
dikonstruksikan dari rataan respons pada suatu harga X,misalkan
adalah suatu interval kepercayaan
disebut interval kepercayaan untuk garis
regresi.Karena
diperoleh
estimasi titik
yaitu:





Dengan
adalah suatu estimator titik yang tidak bias untuk
,
dan
adalah suatu
estimator titik yang tidak bias untuk
dan
sehingga
varians dari
adalah:











Definisi
2.4.3.2.1: Suatu interval kepercayaan tingkat 100(1-α)% untuk
rataan respons pada harga
dinamakan
adalah:




Lebar interval kepercayaan untuk
adalah suatu fungsi yang ditentukan oleh harga
.Lebar interval
akan minimum jika
dan makin lebar jika
makin besar.




2.5 Regresi Nonparametrik
Statistik
nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran.Statistik nonparametrik
tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi.Statistik nonparametrik
dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak.Statistik
nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal
atau ordinal.
Metode statistik
nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik
parametrik,terutama yang berkaitan dengan distribusi normal.Nama lain yang
sering digunakan untuk statistik nonparametrik adalah statistik bebas
distribusi.
Dalam banyak
hal,pengamatan-pengamatan yang akan dikaji tidak selalu memenuhi asumsi-asumsi
yang mendasari uji-uji parametrik sehingga kerapkali dibutuhkan teknik-teknik
inferensial dengan validitas yang tidak bergantung pada asumsi-asumsi yang
kaku.Dalam hal ini,teknik-teknik dalam regresi nonparametrik memenuhi kebutuhan
ini karena tetap valid walaupun tidak diperlukan pemenuhan asumsi kenormalan
galat dan hanya berlandaskan asumsi-asumsi yang sangat umum.Penggunaan regresi
nonparametrik dilandasi pada asumsi:
a.
contoh yang diambil bersifat acak dan
kontinu.
b.
regresi
bersifat linier.

c.
semua nilai
saling bebas.

d.
data
diasumsikan tidak berdistribusi normal.
Contoh regresi nonparametrik adalah uji tanda (sign
test),uji jenjang bertanda Wilcoxon,Metode Theil,Metode Deret Fourier,Uji chi
square dan lain-lain.
Perbandingan statistik nonparametrik dan statistik parametrik.Kekurangan
dan kelebihan setiap pemilihan prosedur pengujian data,apakah itu menggunakan
nonparametrik atau parametrik memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing prosedur:
Kelebihan statistik nonparametrik dibandingkan dengan
statistik parametrik adalah:
a.
Asumsi yang digunakan minimum sehingga
mengurangi kesalahan penggunaan.
b.
Perhitungan dapat dilakukan dengan cepat
dan mudah.
c.
Konsep dan metode nonparametrik mudah
dipahami bahkan oleh seseorang dengan kemampuan matematik yang minim.
d.
Dapat
diterapkan pada skala peubah kualitatif (nominal dan ordinal).
Kekurangan
statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik adalah:
a.
Bila
digunakan pada data yang dapat diuji menggunakan statistik parametrik,maka
hasil pengujian menggunakan statistik nonparametrik menyebabkan pemborosan
informasi.
b.
Pekerjaan hitung-menghitung(aritmetik)
karena memerlukan ketelitian terkadang menjemukan.
Menurut jenisnya
data terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif.Data kuantitatif adalah data
yang diukur dalam suatu skala numerik(angka).
Data
kuantitatif dapat dibedakan menjadi:
1.
Data
interval yaitu data yang diukur dengan jarak diantara dua titik pada skala yang
sudah diketahui.
2.
Data
rasio yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi.
Data
kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun dalam
statistik semua data harus dalam bentuk angka,maka data kualitatif umumnya
dikuantifikasi agar dapat diproses.Kuantifikasi dapat dilakukan dengan
mengklasifikasi data dalam bentuk kategori.Data kualitatif dapat dibedakan menjadi:
1.
Data nominal yaitu data yang dinyatakan
dalam bentuk kategori.
2.
Data ordinal yaitu data yang dinyatakan
dalam bentuk kategori,namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan
dalam skala peringkat.
2.6 Korelasi dengan Metode
Nonparametrik
2.6.1
Koefisien Korelasi Rho Spearman 

Asumsi-asumsi:
1.
Data untuk analisis merupakan sebuah
sampel acak yang terdiri atas
pasangan hasil
pengamatan.

2.
Jika
data terdiri atas hasil-hasil pengamatan dari suatu populasi yang bivariate,maka
ditetapkan ke-
hasil pengamatan dengan
.


3.
Setiap
X ditetapkan peringkatnya relative terhadap semua nilai X lain yang
teramati,dari yang terkecil hingga yang terbesar.Peringkat nilai X ke-
diberi notasi
,dan
bila
adalah nilai X
teramati yang paling kecil.




4.
Setiap
Y ditetapkan peringkatnya relative terhadap semua nilai Y lain yang
teramati,dari yang terkecil hingga yang terbesar.Peringkat nilai Y ke-
diberi notasi
,dan
bila
adalah nilai Y
teramati yang paling kecil.




5.
Jika
diantara nilai-nilai X atau nilai-nilai Y terdapat angka sama,maka
masing-masing nilai yang sama diberi peringkat rata-rata dari posisi-posisi
yang seharusnya.
Hipotesis-hipotesis:
A.
(Dua Sisi)


B.
(Satu Sisi)


C.
(Satu Sisi)


Statistik Uji:


Apabila terjadi angka yang sama,maka statistik uji Rank
Spearman mengalami koreksi,yaitu:

Sehingga
rumus statistik uji menjadi:

Kaidah
pengambilan keputusan:
Dengan menggunakan tabel A.11 yang terdapat pada
lampiran,maka harga-harga kritis statistik Uji Spearman yang menyediakan
nilai-nilai kritis
adalah:

Untuk
A (Dua Sisi): Tolaklah
pada taraf nyata
,jika nilai
lebih besar
daripada positif nilai
,atau nilai
lebih kecil
daripada negatif nilai
pada taraf
nyata
.







Untuk
B (Satu Sisi): Tolaklah
pada taraf nyata
,jika nilai
lebih besar
daripada positif nilai
pada taraf
nyata
.





Untuk
C (Satu Sisi): Tolaklah
pada taraf nyata
,jika nilai
lebih kecil
daripada negatif nilai
pada taraf
nyata
.





2.6.2
Koefisien Korelasi Rank Kendall

Koefisien
Korelasi Rank Kendall merupakan suatu nilai yang menunjukkan derajat asosiasi
atau korelasi antara dua himpunan variabel dalam sebuah penelitian yang telah
disusun berdasarkan peringkatnya.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam uji ini adalah:
a.
Batas nilai dari koefisien korelasi Kendall adalah antara
-1 sampai dengan 1
b.Data
terdiri atas sampel random yang berpasangan (bivariate) berukuran
dengan 


c. Skala pengukuran yang
digunakan sekurang-kurangnya ordinal
Dalam
menghitung nilai T ,perlu dikenal istilah concordant
dan discordant.Ketika terdapat
sejumlah nilai pengamatan
dan
.Apabila
dan
,maka nilai pengamatan tersebut dianggap sebagai
pasangan serasi,wajar,atau concordant.Sedangkan
apabila
dan
,maka nilai pengamatan tersebut dianggap sebagai
pasangan discordant.Dengan
demikian,apabila pasangan concordant lebih banyak daripada pasangan
discordant,maka nilai koefisien akan menjadi positif.Sedangkan,apabila pasangan
discordant lebih banyak daripada concordant,maka nilai koefisien akan menjadi
negative.






Statitik
uji:

dimana: S adalah selisih antara





Apabila
terjadi angka yang sama,maka statistik uji Tau Kendall mengalami koreksi,yaitu:

dimana:





BAB III
METODE KAJIAN
3.1 Desain Kajian
Metode yang digunakan dalam
penulisan proposal ini adalah studi pustaka.Dari beberapa sumber referensi
dibuat suatu kajian khusus mengenai Analisis Regresi Linier Sederhana
Nonparametrik dengan Metode Theil.Sumber kajian dan penulisan diperoleh dari
buku-buku referensi,jurnal-jurnal ilmiah,dan artikel web lainnya.
Kajian
Analisis regresi linier sederhana nonparametrik bersifat penelitian murni atau
penelitian dasar.
3.2 Prosedur Kajian
Adapun langkah-langkah kajian
Analisis Regresi linier sederhana nonparametrik akan didahului dengan
memaparkan definisi dari konsep dasar matematika yaitu konsep Matriks,Permutasi
dan kombinasi,Tinjauan statistika,analisis regresi serta konsep-konsep
matematika lainnya yang mendukung kajian analisis regresi linier sederhana
nonparametrik.
Sebelum mengkaji analisis regresi
linier sederhana nonparametrik,terlebih dahulu menjelaskan
definisi,asumsi-asumsi dan penurunan rumus-rumus yang berlaku dalam konsep
Matriks,Permutasi dan kombinasi,Tinjauan statistika,analisis regresi. Proses
pengkajian diawali dengan mengelaborasi asumsi-asumsi dan menurunkan rumus yang
berhubungan dengan konsep Matriks,Permutasi dan kombinasi,Tinjauan
statistika,analisis regresi.Selanjutnya memberikan kesimpulan atas kajian
analisis regresi linier sederhana nonparametrik.
3.3 Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang ingin dicapai penulis
dalam proses pengkajian ini adalah sebagai berikut.
1)
Mengetahui
model regresi linear sederhana dengan menggunakan Metode Theil.
2)
Mengetahui
cara menguji keberartian koefisien slope
dengan menggunakan Metode Theil.

3)
Mengetahui
cara menghitung koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan Metode Theil.
DAFTAR
PUSTAKA
N.R.Draper,H.Smith.1992.Analisis Regresi Terapan.Ed.2.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Siegel,Sidney.1986.Statistik
Nonparametrik untuk ilmu-ilmu social.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
RK.Sembiring.1995.Ilmu
Peluang dan Statistika untuk Insiyur dan Ilmuwan.Bandung:ITB.
Kendall,M.G,and
Smith,B.B.1939.T Problem of m Rangking.Ann.Math.Statist,10,275-287.
Sudjana.1995.Teknik
Analisis Regresi dan Korelasi.Ed.3.Bandung:Tarsito.
Sudjana.1995.Metoda Statistika.Ed.6.Bandung:Tarsito.
Rober.V.Hogg,Elliot
A.Tanis.Probability and Statistical
Inference.Ed.9.Prentice Hall International,Inc.
M.J.Pella.2005.Bahan Ajar Analisis Regresi.Universitas Nusa Cendana:Kupang.
No comments:
Post a Comment