Friday, April 29, 2016

Analisis Jalur (Path Analysis) Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Pengusaha Jasa Warnet di Kelurahan Liliba, Kota Kupang.

BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dewasa ini selalu menuntut dan memotivasi setiap orang baik individu maupun kelompok untuk mencapai kondisi yang lebih baik dengan cara mengefektifkan semua kemampuan dan sumber potensi yang dimiliki. Dalam mewujudkan kondisi tersebut setiap individu ataupun kelompok akan berusaha meningkatkan pendapatan melalui berbagai bentuk usaha dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Salah satu kegiatan usaha jasa yang sedang dikembangkan adalah kegiatan usaha jasa warnet.Seiring dengan perkembangan teknologi, maka hal ini dapat ditemui dibeberapa wilayah Kota Kupang khususnya Kelurahan Liliba yang pada umumnya mereka memperoleh keterampilan dan keahlian untuk membuka usaha jasa warnet dari pengalaman pendidikan dan keterampilan yang diperoleh.
Sehubungan dengan itu, maka usaha jasa warnet merupakan suatu usaha yang memiliki potensi ekonomi dan peluang pilihan usaha bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu berbagai faktor antara lain lokasi yang strategis, pelayanan, jumlah pelanggan, spesifikasi komputer dan kuantitasnya serta kecepatan akses dari provider dan penetapan harga sewa merupakan faktor yang berpengaruh untuk mengukur dan menarik pelanggan jasa warnet. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi variabel peneliti untuk melihat pengaruhnya dalam peningkatan pendapatan usaha jasa warnet. Untuk melihat pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan usaha jasa warnet, kita dapat menggunakan analisis jalur (path analysis).
Analisis jalur menurut Bohrnstedt (Riduwan, 2006) adalah teknik untuk menghitung pengaruh seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat, korelasi antar variabel dan pola hubungan sebab akibat. Dengan demikian analisis jalur dapat memberikan solusi keterkaitan dan besarnya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung dari variabel-variabel tersebut terhadappendapatan jasa warnet.
Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Analisis Jalur (Path Analysis) Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Pengusaha Jasa Warnet di Kelurahan Liliba, Kota Kupang.”

1.2         Batasan Masalah
Dari uraian pada latar belakang di atas, jelaslah terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha jasa warnet, namun dalam penulisan ini penulis membatasinya dengan mengambil empat faktor yang diduga lebih mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha jasa warnet adalah kecepatan akses, jam pakai, jumlah pelanggan, jumlah unit komputer.

1.3         Perumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar pengaruh faktor kecepatan akses, jam pakai, jumlah pelanggan dan jumlah unit komputer terhadap pendapatan  pengusaha jasa warnet di Kelurahan Liliba ?
2. Faktor manakah yang paling mempengaruhi pendapatan pengusaha jasa warnet di Kelurahan Liliba ?

1.4         TujuanPenelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor yang  mempengaruhi pendapatan pengusaha warnet di Kelurahan Liliba, baik secara langsung dan tidak langsung maupun secara keseluruhan. 
2.    Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha jasa warnet di Kelurahan Liliba. 




1.5         Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1.      Sebagai bahan informasi bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan yang berguna bagi pengusaha-pengusaha warnet dalam menjalankan usahanya.
2.      Sebagai bahan informasi bagi pengusaha jasa warnet dalam upaya mengembangkan usahanya demi peningkatan dan kesejahteraan.
3.      Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang ingin mengadakan penelitian lanjutan yang relevan dengan penelitian ini.   
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1     Defenisi
          Dalam kehidupan sehari-hari sering kita kenal dan kita jumpai berbagai macam sarana dan prasarana yakni :

2.1.1  Konsep Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti “Komputer” adalah “yang memproses informasi” atau “sistem pengolah informasi.

2.1.2  Konsep Fasilitas
Fasilitas dari bahasa Belanda, faciliteit, adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. Fasilitas bisa pula dianggap sebagai suatu alat. Fasilitas biasanya dihubungkan dalam pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan-perusahaan ataupun organisasi tertentu.

2.1.3  Konsep Jasa
Dalam ilmu ekonomi, jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak memiliki transfer kepemilikan. Christian Gronross mendefenisikan jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
2.1.4  Konsep Pendapatan
Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
2.1.5  Konsep Tarif
Tarif adalah sebagai ukuran dari nilai barang dan jasa dimana uang dipakai sebagai penentu tarif. Dalam masyarakat yang perilakunya belum menggunakan uang sebagai alat penukar dan pengukur nilai, maka tarif suatu barang lain yang ditukarkan.
Pada dasarnya semakin tinggi tarif suatu barang dan jasa, maka makin berkurang jumlah barang dan jasa yang diminta. Sebaliknya makin rendah tarif suatu barang dan jasa, maka makin tinggi permintaan terhadap barang dan jasa tersebut dengan asumsi faktor lain dianggap konstan.

2.1.6     Konsep Industri 
 Industri adalah usaha produktif dalam bidang produksi atau perusahaan yang menggunakan modal dan tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar. Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam usaha produktif, modal dan tenaga kerja mempunyai peranan sebagai faktor produksi untuk menghasilkan output.

2.1.7     Konsep Internet
 Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermacam-macam kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai. Jadi internet dapat diartikan sebagai, yang pertama: Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada diseluruh dunia. Kedua: Internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.

2.2         Analisis Regresi
2.2.1  Regresi Linear Sederhana
2.2.1.1 Definisi
     Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai hubungan antara dua atau lebih variabel. Sebagai suatu ilustrasi, perhatikan gambar 2.1. Gambar tersebut menyajikan diagram pencar yaitu suatu grafik yang menunjukkan setiap pasangan data ( ) diwakili oleh suatu titik pada sistem koordinat kartesian berdimensi dua.
 




                                    Gambar 2.1
Dari pengamatan pada gambar (2.1), tampak bahwa walaupun tidak dapat dibuat suatu garis lurus melalui semua titik pada diagonal pencar, tetapi terdapat suatu indikasi yang kuat terhadap titik-titik pada diagram pencar akan asumsi bahwa rata-rata dari variabel acak Y untuk x yang sesuai, akan terletak pada suatu garis lurus dan hubungan tersebut dinyatakan dengan
                              
Dimana slope dan intercept dari garis lurus ini disebut koefisien regresi. Jadi rata-rata dari Y adalah suatu fungsi linear terhadap x, sedangkan observasi aktual harga-harga y tidak perlu tepat terletak ada garis lurus ini. Harga aktual dari Y ditentukan oleh fungsi nilai rata-rata ditambah suku galat dan dinyatakan dengan
                                                                                 (2.1)
Dimana ε adalah suku galat acak. Model ini kita namakan medel regresi linear sederhana (simple linear regression model), karena model ini hanya memiliki satu variabel bebas.

2.2.1.2 Pengujian hipotesis pada Regresi Linear Sederhana
    Untuk menguji hipotesis tentang slope dan intercept dari model regresi kita perlu memperhatikan beberapa asumsi Gauss (Harisson, 1984) sebagai berikut :
       a.            Nilai harapan untuk faktor error adalah nol atau E( ) = 0
      b.            Variasi diantara faktor error adalah homogen atau Var ( ) =
       c.             berdistribusi normal
      d.            dan tidak berkorelasi (independent) atau cov ( ) = 0 untuk 1≠ j.
Penggunaan uji t
 (tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat)
(ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat)
Digunakan statistik uji,
Berdistribusi t dengan derajat bebas (n-2) dibawah hipotesis . Tolak  pada taraf kepercayaan α jika
2.2.2      Regresi Linear Berganda
2.2.2.2 Definisi
     Pada umumnya persoalan penelitian yang menggunakan regresi memerlukan lebih dari satu variabel bebas dalam model regresinya. Model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas dinamakan regresi linear berganda (Multiple Linear Regression).
    Harga aktual dari Y ditentukan oleh fungsi nilai rata-rata ditambah suku galat dan dinyatakan dengan :
Y =                                                              (2.2)
Parameter , j = 1, 2, … , k disebut koefisien regresi. Parameter  mewakili ekspektasi perubahan dalam Y per unit dalam  jika variabel- variabel bebas lainnya yaitu  (i ≠ j) konstan.
2.3         Analisis Jalur
2.3.1   Model Analisis Jalur
Teknik analisis jalur akan digunakan dalam menguji kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar terhadap Y. Analisis korelasi dan regresi merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.
Dalam penelitian sosial tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi berfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel (Al- Rasyid & Sitepu, 1994:24)
Asumsi yang mendasar dalam analisis jalur (Riduwan, 2006) yaitu (1) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah bersifat linear dan bersifat normal, (2) sistem aliran kausal ke satu arah, (3) variabel terikat minimal berskala interval, (4) instrument pengukuran valid, (5) residual (error) tidak berkorelasi dengan variabel yang ada dalam model.
Variabel-variabel bebas disebut variabel eksogen (exogenous variables). Variabel terikat disebut endogen (endogenous variables). Koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang diset dalam angka baku atau Z-score (berdasarkan rataan 0 dan standar deviasi 1). Koefisien jalur yang distandarkan ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (bukan memprediksi) terhadap variabel terikat. Pada diagram jalur digunakan dua anak panah yaitu panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat, misalnya  dan anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara variabel bebas, misalnya . Koefisien jalur ditulis dalam dua subscript. Koefisien jalur dari dua ke satu ditulis . Misalkan diberikan diagram jalur sebagai berikut :
                                                          (2.3)                                                             (2.4)
                                                 (2.5)
Pada persamaan (2.3), adalah variabel endogen yang dipengaruhi oleh variabel eksogen  ditambah vektor error . Pada persamaan (2.4),  adalah variabel endogen yang dipengaruhi oleh eksogen dan variabel eksogen ditambah vektor error . Nilai residual (e) menyatakan varians yang tidak dapat dijelaskan (efek variabel yang tidak dijelaskan dalam suatu penelitian).
2.3.2     Model Trimming
 Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel bebas (eksogen) yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Riduwan, 2006). Cara menggunakan model trimming yaitu menghitung ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel bebas yang koefisien jalurnya tidak signifikan.

2.3.3     Pengujian Kesesuaian model (Koefisien Q)
 Uji kesesuaian model dimaksud untuk menguji apakah model yang diestimasi memiliki kesesuaian dengan model sebenarnya. Shumacker dan Lomax (Riduwan, 2006) mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk suatu model yang diestimasi dikatakan sesuai (fit) dengan model sebenarnya apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi. Oleh karena itu, diturunkan hipotesis sebagai berikut :
(matriks korelasi sampel tidak berbeda dngan matriks    korelasi estimasi)
 (matriks korelasi sampel berbeda dengan matriks korelasi estimasi).
Shumacker dan Lomax member petunjuk bagaimana menguji kesesuaian model analisis jalur dengan menggunakan statistik.
Q =
Dimana : )
adalah koefisien determinasi sebelum dilakukan trimming.
  adalah koefisien determinasi sebelum dilakukan trimming.
Jika Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna.
Jika Q  1 diperlukan uji lanjut untuk menentukan fit tidaknya model estimasi.
Koefisien Q perlu diuji lagi dengan statistik W, dimana
W   ln
Keterangan N = ukuran sampel
d = banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan  sama dengan derajat bebas (db). Tolak pada tingkat kepercayaan a jika W  (db,a)
BAB III
METODE PENELITIAN


3.1         Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal antara variabel dan pengujian hipotesis. Oleh karena itu data hasil penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik maka antar variabel yang menjadi objek penelitian harus jelas korelasinya sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolah data yang pada saat perhitungannya nanti hasil analisis dapat dipercaya, dengan demikian mudah untuk digeneralisasikan sehingga rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan yang cukup akurat.

3.2         Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Liliba, dengan yang menjadi objek penelitiannya adalah semua warnet yang berada di wilayah Kelurahan Liliba.

3.3         Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan jasa warnet yaitu : 
1.             : Kecepatan akses
Kecepatan akses adalah besarnya kecepatan akses dalam Mb/s (Megabyte per second) yang disediakan oleh sebuah warnet yang nantinya akan dialokasikan secara merata pada jumlah unit komputer.
2.             : Jumlah unit komputer
Jumlah keseluruhan komputer aktif yang ada dalam warnet tersebut yang masih bisa digunakan oleh pelanggan warnet.
3.              : Jumlah pelanggan
Seberapa banyak pelanggan yang berkunjung untuk menggunakan layanan jasa warnet dalam waktu satu hari.
4.             : jam pakai
Jumlah waktu yang digunakan seluruh pelanggan dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhannya.
5.             Y : pendapatan.
Besarnya pendapatan yang diperoleh pengusaha jasa rental komputer dalam satu hari kerja.

3.4         Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warnet yang berada di Kelurahan Liliba. Sasaran utama adalah wilayah usaha warnet dengan sistem pengambilan sampel secara seimbang (Proportional Sample). Teknik pengambilan sampel ini dimaksudkan agar memperoleh sampel yang baik dan seimbang dimana sampel dibagi dalam setiap strata berdasarkan pendidikan pengusaha jasa warnet di wilayah Kelurahan Liliba.  

3.5         Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi lapangan (field research) yang dilakukan dengan cara :
1.    Teknik observasi atau pengamatan secara langsung di setiap warnet - warnet.
2.    Teknik wawancara yakni mewawancarai pengusaha jasa warnet secara langsung.

3.6         Tahapan Analisis Data
Adapun berbagai tahapan dalam melakukan analisis data yaitu :   
1.       Merumuskan hipotesis dan persamaam struktural
2.       Menggambar diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub strukturalnya dan merumusakan persamaan jalur yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
3.       Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi untuk    setiapsub struktural yang dirumuskan.
4.       Menguji koefisien jalur secara simultan dan secara individu setiap sub struktur.


3.6.1 Pengujian secara simultan
(tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat).
 (paling kurang ada satu i, j, k yang berpengaruh terhadap variabel   terikat).
Berdistribusi F. Tolak pada tingkat kepercayaan α jika F >
Prosedur ini dapat dirangkum dalam tabel analisis varians
Tabel 3.1 : Tabel Anova Regresi Linear Multipel
Sumber Variasi
Jumlah Kuadarat
Derajat Bebas
Rataan Kuadrat
F
Regresi
SSR
K
SSR/k

Galat
SSE
n-k-1
Total
n-1

Jika perhitungan mengunakan program SPSS, Tolak  jika sig < α. Jika  ditolak maka variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat, maka kita dapat melakukan pengujian secara individual pengaruh dari variabel-variabel bebas tersebut.
3.6.2 Pengujian Secara Individual
                       i = 1, 2, 3, 4
Statistik uji yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan persamaan
Berdistribusi t dengan derajat bebas (n -2). Tolak pada taraf kepercayaan α jika
Jika perhitungan tolak  jika sig  α. Jika ditolak maka  berkontribusi secara signifikan terhadap Y. Jika  diterima maka kita gunakan model trimming, artinya koefisien jalur yang tidak signifikan kita keluarkan dari model.
3.7 Menarik kesimpulan.

No comments:

Post a Comment