BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan
ekonomi dewasa ini selalu menuntut dan memotivasi setiap orang baik individu
maupun kelompok untuk mencapai kondisi yang lebih baik dengan cara
mengefektifkan semua kemampuan dan sumber potensi yang dimiliki. Dalam
mewujudkan kondisi tersebut setiap individu ataupun kelompok akan berusaha
meningkatkan pendapatan melalui berbagai bentuk usaha dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Salah satu
kegiatan usaha jasa yang sedang dikembangkan adalah kegiatan usaha jasa warnet.Seiring
dengan perkembangan teknologi, maka hal ini dapat ditemui dibeberapa wilayah
Kota Kupang khususnya Kelurahan Liliba yang pada umumnya mereka memperoleh
keterampilan dan keahlian untuk membuka usaha jasa warnet dari pengalaman
pendidikan dan keterampilan yang diperoleh.
Sehubungan
dengan itu, maka usaha jasa warnet merupakan suatu usaha yang memiliki potensi
ekonomi dan peluang pilihan usaha bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan
pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu berbagai faktor antara lain lokasi yang
strategis, pelayanan, jumlah pelanggan, spesifikasi komputer dan kuantitasnya
serta kecepatan akses dari provider dan penetapan harga sewa merupakan faktor
yang berpengaruh untuk mengukur dan menarik pelanggan jasa warnet. Faktor-faktor
inilah yang kemudian menjadi variabel peneliti untuk melihat pengaruhnya dalam
peningkatan pendapatan usaha jasa warnet. Untuk melihat pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap pendapatan usaha jasa warnet, kita dapat menggunakan analisis
jalur (path analysis).
Analisis
jalur menurut Bohrnstedt (Riduwan, 2006) adalah teknik untuk menghitung
pengaruh seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat, korelasi antar
variabel dan pola hubungan sebab akibat. Dengan demikian analisis jalur dapat memberikan
solusi keterkaitan dan besarnya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung
dari variabel-variabel tersebut terhadappendapatan jasa warnet.
Bertolak
dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul : “Analisis Jalur (Path Analysis) Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Pendapatan Pengusaha Jasa Warnet di Kelurahan Liliba, Kota
Kupang.”
1.2
Batasan
Masalah
Dari
uraian pada latar belakang di atas, jelaslah terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi pendapatan pengusaha jasa warnet, namun dalam penulisan ini
penulis membatasinya dengan mengambil empat faktor yang diduga lebih
mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha jasa warnet adalah kecepatan akses,
jam pakai, jumlah pelanggan, jumlah unit komputer.
1.3
Perumusan
Masalah
Masalah yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah:
1.
Seberapa besar pengaruh faktor kecepatan
akses, jam pakai, jumlah pelanggan dan jumlah unit komputer terhadap
pendapatan pengusaha jasa warnet di Kelurahan Liliba ?
2.
Faktor manakah yang paling mempengaruhi
pendapatan pengusaha jasa warnet di Kelurahan Liliba ?
1.4
TujuanPenelitian
Tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha warnet di
Kelurahan Liliba, baik secara langsung dan tidak langsung maupun secara
keseluruhan.
2. Untuk
mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha jasa
warnet di Kelurahan Liliba.
1.5
Manfaat
Penelitian
Hasil dari penelitian
ini diharapkan bermanfaat:
1.
Sebagai bahan informasi bagi pemerintah
untuk mengambil kebijakan yang berguna bagi pengusaha-pengusaha warnet dalam
menjalankan usahanya.
2. Sebagai
bahan informasi bagi pengusaha jasa warnet dalam upaya mengembangkan usahanya
demi peningkatan dan kesejahteraan.
3. Sebagai
bahan informasi bagi pihak lain yang ingin mengadakan penelitian lanjutan yang
relevan dengan penelitian ini.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Defenisi
Dalam kehidupan sehari-hari sering
kita kenal dan kita jumpai berbagai macam sarana dan prasarana yakni :
2.1.1 Konsep Komputer
Komputer
adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu,
tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Istilah
lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti “Komputer” adalah “yang memproses
informasi” atau “sistem pengolah informasi.
2.1.2 Konsep Fasilitas
Fasilitas
dari bahasa Belanda, faciliteit,
adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu.
Fasilitas bisa pula dianggap sebagai suatu alat. Fasilitas biasanya dihubungkan
dalam pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu
perusahaan-perusahaan ataupun organisasi tertentu.
2.1.3 Konsep Jasa
Dalam ilmu ekonomi,
jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan
konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak memiliki transfer
kepemilikan. Christian Gronross mendefenisikan jasa adalah proses yang terdiri
atas serangkaian aktivitas yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi
interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan sumber daya fisik atau barang
dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah
pelanggan.
2.1.4 Konsep Pendapatan
Dalam bisnis,
pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya,
kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor,
pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang
diterima setelah dikurangi pengeluaran.
2.1.5 Konsep Tarif
Tarif
adalah sebagai ukuran dari nilai barang dan jasa dimana uang dipakai sebagai
penentu tarif. Dalam masyarakat yang perilakunya belum menggunakan uang sebagai
alat penukar dan pengukur nilai, maka tarif suatu barang lain yang ditukarkan.
Pada
dasarnya semakin tinggi tarif suatu barang dan jasa, maka makin berkurang
jumlah barang dan jasa yang diminta. Sebaliknya makin rendah tarif suatu barang
dan jasa, maka makin tinggi permintaan terhadap barang dan jasa tersebut dengan
asumsi faktor lain dianggap konstan.
2.1.6
Konsep Industri
Industri adalah usaha
produktif dalam bidang produksi atau perusahaan yang menggunakan modal dan
tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar. Lebih lanjut dikatakan bahwa
dalam usaha produktif, modal dan tenaga kerja mempunyai peranan sebagai faktor
produksi untuk menghasilkan output.
2.1.7
Konsep Internet
Internet merupakan
kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh
bermacam-macam kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat
berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai. Jadi internet dapat
diartikan sebagai, yang pertama: Internet adalah kumpulan yang luas dari
jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan
komunikasi yang ada diseluruh dunia. Kedua: Internet adalah seluruh manusia
yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat internet menjadi sumber daya
informasi yang sangat berharga.
2.2
Analisis Regresi
2.2.1 Regresi Linear Sederhana
2.2.1.1 Definisi
Dalam kehidupan sehari-hari sering
dijumpai hubungan antara dua atau lebih variabel. Sebagai suatu ilustrasi,
perhatikan gambar 2.1. Gambar tersebut menyajikan diagram pencar yaitu suatu
grafik yang menunjukkan setiap pasangan data (
) diwakili oleh suatu titik pada sistem
koordinat kartesian berdimensi dua.
Gambar 2.1
Dari pengamatan pada gambar (2.1),
tampak bahwa walaupun tidak dapat dibuat suatu garis lurus melalui semua titik
pada diagonal pencar, tetapi terdapat suatu indikasi yang kuat terhadap
titik-titik pada diagram pencar akan asumsi bahwa rata-rata dari variabel acak
Y untuk x yang sesuai, akan terletak pada suatu garis lurus dan hubungan
tersebut dinyatakan dengan
Dimana slope dan intercept dari garis
lurus ini disebut koefisien regresi. Jadi rata-rata dari Y adalah suatu fungsi
linear terhadap x, sedangkan observasi aktual harga-harga y tidak perlu tepat
terletak ada garis lurus ini. Harga aktual dari Y ditentukan oleh fungsi nilai
rata-rata ditambah suku galat dan dinyatakan dengan
(2.1)
Dimana ε adalah suku
galat acak. Model ini kita namakan medel regresi linear sederhana (simple linear regression model), karena
model ini hanya memiliki satu variabel bebas.
2.2.1.2
Pengujian hipotesis pada Regresi Linear Sederhana
Untuk menguji hipotesis tentang slope dan
intercept dari model regresi kita perlu memperhatikan beberapa asumsi Gauss
(Harisson, 1984) sebagai berikut :
a.
Nilai harapan untuk faktor error adalah
nol atau E(
) = 0
b.
Variasi diantara faktor error adalah
homogen atau Var (
) =
c.
berdistribusi normal
d.
dan
tidak berkorelasi (independent) atau cov
(
) = 0 untuk 1≠ j.
Penggunaan uji t
(tidak
ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat)
(ada pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat)
Digunakan statistik uji,
Berdistribusi
t dengan derajat bebas (n-2) dibawah hipotesis
. Tolak
pada taraf kepercayaan α jika
2.2.2
Regresi Linear Berganda
2.2.2.2
Definisi
Pada umumnya persoalan penelitian yang
menggunakan regresi memerlukan lebih dari satu variabel bebas dalam model
regresinya. Model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas
dinamakan regresi linear berganda (Multiple Linear Regression).
Harga aktual dari Y ditentukan oleh fungsi
nilai rata-rata ditambah suku galat dan dinyatakan dengan :
Y =
(2.2)
Parameter
, j = 1, 2, … , k disebut koefisien
regresi. Parameter
mewakili ekspektasi perubahan dalam Y per unit
dalam
jika variabel- variabel bebas lainnya yaitu
(i
≠ j) konstan.
2.3
Analisis
Jalur
2.3.1
Model Analisis Jalur
Teknik analisis jalur akan
digunakan dalam menguji kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada
setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar
terhadap Y. Analisis korelasi dan
regresi merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.
Dalam penelitian sosial tidak
semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel sebagai terjemahan statistik
dari hubungan antara variabel alami, tetapi berfokus pada upaya untuk
mengungkapkan hubungan kausal antar variabel (Al- Rasyid & Sitepu, 1994:24)
Asumsi yang mendasar dalam analisis
jalur (Riduwan, 2006) yaitu (1) hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat adalah bersifat linear dan bersifat normal, (2) sistem aliran kausal ke
satu arah, (3) variabel terikat minimal berskala interval, (4) instrument
pengukuran valid, (5) residual (error) tidak berkorelasi dengan variabel yang
ada dalam model.
Variabel-variabel bebas disebut
variabel eksogen (exogenous variables).
Variabel terikat disebut endogen (endogenous
variables). Koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan
yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang diset dalam angka
baku atau Z-score (berdasarkan rataan 0 dan standar deviasi 1). Koefisien jalur
yang distandarkan ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh dari
masing-masing variabel bebas (bukan memprediksi) terhadap variabel terikat. Pada
diagram jalur digunakan dua anak panah yaitu panah satu arah yang menyatakan
pengaruh langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat, misalnya
dan anak panah dua arah yang menyatakan
hubungan korelasional antara variabel bebas, misalnya
. Koefisien jalur ditulis dalam dua
subscript. Koefisien jalur dari dua ke satu ditulis
. Misalkan diberikan diagram jalur
sebagai berikut :
(2.3)
(2.4)
(2.5)
Pada
persamaan (2.3),
adalah variabel endogen yang dipengaruhi
oleh variabel eksogen
ditambah
vektor error
. Pada persamaan (2.4),
adalah
variabel endogen yang dipengaruhi oleh eksogen
dan variabel eksogen
ditambah vektor error
. Nilai residual (e) menyatakan varians
yang tidak dapat dijelaskan (efek variabel yang tidak dijelaskan dalam suatu
penelitian).
2.3.2 Model Trimming
Model trimming adalah model yang digunakan
untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan
dari model variabel bebas (eksogen) yang koefisien jalurnya tidak signifikan
(Riduwan, 2006). Cara menggunakan model trimming yaitu menghitung ulang
koefisien jalur tanpa menyertakan variabel bebas yang koefisien jalurnya tidak
signifikan.
2.3.3 Pengujian Kesesuaian model (Koefisien Q)
Uji kesesuaian model dimaksud untuk menguji
apakah model yang diestimasi memiliki kesesuaian dengan model sebenarnya.
Shumacker dan Lomax (Riduwan, 2006) mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk
suatu model yang diestimasi dikatakan sesuai (fit) dengan model sebenarnya
apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi
estimasi. Oleh karena itu, diturunkan hipotesis sebagai berikut :
(matriks korelasi sampel tidak berbeda dngan matriks korelasi estimasi)
(matriks korelasi sampel berbeda dengan matriks
korelasi estimasi).
Shumacker dan Lomax member petunjuk bagaimana
menguji kesesuaian model analisis jalur dengan menggunakan statistik.
Q =
Dimana :
)
adalah
koefisien determinasi sebelum dilakukan trimming.
adalah
koefisien determinasi sebelum dilakukan trimming.
Jika Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna.
Jika Q
1 diperlukan uji lanjut untuk menentukan fit
tidaknya model estimasi.
Koefisien Q
perlu diuji lagi dengan statistik W, dimana
W
ln
Keterangan N =
ukuran sampel
d = banyaknya
koefisien jalur yang tidak signifikan
sama dengan derajat bebas (db). Tolak
pada tingkat
kepercayaan a jika W
(db,a)
BAB III
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1
Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan penelitian
kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan
hubungan kausal antara variabel dan pengujian hipotesis. Oleh karena itu data
hasil penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik maka
antar variabel yang menjadi objek penelitian harus jelas korelasinya sehingga
dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolah data
yang pada saat perhitungannya nanti hasil analisis dapat dipercaya, dengan
demikian mudah untuk digeneralisasikan sehingga rekomendasi yang dihasilkan
dapat dijadikan rujukan yang cukup akurat.
3.2
Lokasi
Penelitian
Lokasi
penelitian ini dilakukan di Kelurahan Liliba, dengan yang menjadi objek
penelitiannya adalah semua warnet yang berada di wilayah Kelurahan Liliba.
3.3
Variabel
Penelitian
Adapun
variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan jasa warnet yaitu :
1.
: Kecepatan akses
Kecepatan akses adalah
besarnya kecepatan akses dalam Mb/s (Megabyte
per second) yang disediakan oleh sebuah warnet yang nantinya akan
dialokasikan secara merata pada jumlah unit komputer.
2.
: Jumlah unit komputer
Jumlah keseluruhan
komputer aktif yang ada dalam warnet tersebut yang masih bisa digunakan oleh
pelanggan warnet.
3.
:
Jumlah pelanggan
Seberapa banyak
pelanggan yang berkunjung untuk menggunakan layanan jasa warnet dalam waktu
satu hari.
4.
: jam pakai
Jumlah waktu yang
digunakan seluruh pelanggan dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhannya.
5.
Y
: pendapatan.
Besarnya pendapatan
yang diperoleh pengusaha jasa rental komputer dalam satu hari kerja.
3.4
Populasi
dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh warnet yang berada di Kelurahan Liliba.
Sasaran utama adalah wilayah usaha warnet dengan sistem pengambilan sampel
secara seimbang (Proportional Sample).
Teknik pengambilan sampel ini dimaksudkan agar memperoleh sampel yang baik dan
seimbang dimana sampel dibagi dalam setiap strata berdasarkan pendidikan
pengusaha jasa warnet di wilayah Kelurahan Liliba.
3.5
Metode
Pengumpulan Data
Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi lapangan (field research) yang dilakukan dengan
cara :
1. Teknik
observasi atau pengamatan secara langsung di setiap warnet - warnet.
2. Teknik
wawancara yakni mewawancarai pengusaha jasa warnet secara langsung.
3.6
Tahapan
Analisis Data
Adapun berbagai tahapan dalam
melakukan analisis data yaitu :
1. Merumuskan
hipotesis dan persamaam struktural
2. Menggambar
diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub strukturalnya dan merumusakan persamaan jalur yang sesuai
dengan hipotesis yang diajukan.
3. Menghitung
koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi untuk setiapsub struktural yang dirumuskan.
4. Menguji
koefisien jalur secara simultan dan secara individu setiap sub struktur.
3.6.1
Pengujian secara simultan
(tidak ada pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat).
(paling
kurang ada satu i, j, k yang berpengaruh terhadap variabel terikat).
Berdistribusi F. Tolak
pada tingkat kepercayaan α jika F >
Prosedur ini dapat dirangkum dalam tabel
analisis varians
Tabel 3.1 : Tabel Anova Regresi
Linear Multipel
Sumber Variasi
|
Jumlah Kuadarat
|
Derajat Bebas
|
Rataan Kuadrat
|
F
|
Regresi
|
SSR
|
K
|
SSR/k
|
|
Galat
|
SSE
|
n-k-1
|
|
|
Total
|
|
n-1
|
|
Jika perhitungan mengunakan program SPSS,
Tolak
jika sig < α. Jika
ditolak maka variabel bebas secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat, maka kita dapat melakukan pengujian
secara individual pengaruh dari variabel-variabel bebas tersebut.
3.6.2
Pengujian Secara Individual
i = 1, 2, 3, 4
Statistik uji yang digunakan adalah uji t yang
dihitung dengan persamaan
Berdistribusi t dengan derajat bebas (n
-2). Tolak
pada taraf kepercayaan α jika
Jika perhitungan tolak
jika
sig
α.
Jika
ditolak maka
berkontribusi
secara signifikan terhadap Y. Jika
diterima maka kita gunakan model trimming,
artinya koefisien jalur yang tidak signifikan kita keluarkan dari model.
No comments:
Post a Comment